KPU Kota Binjai Melaksanakan Sosialisasi Pemilu 2024 Kepada Media Massa di Kota Binjai
KPU Kota Binjai melaksanakan Sosialisasi Pemilu 2024 kepada Media Massa di Kota Binjai, Sabtu (2/12/2023). Hadir Ketua dan Anggota KPU Kota Binjai Anton Indratno, Arifin Saleh, Hendri Nauli Rambe, Ari Nurwanto dan Ahmad Amri Siregar, wartawan di Kota Binjai dan juga menghadirkan seorang narasumber dari pakar politik, Dr. Faisal Andri Mahrawa S.Ip M.Si.
Ketua KPU Binjai Anton Indratno S.Ag, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta sosialisasi yang hadir dalam kegiatan tersebut. Dirinya juga mengatakan, sosialisasi yang dilaksanakan ini merupakan bagian dari tahapan Pemilu 2014.
"Kegiatan sosialisasi ini juga perlu kami sampaikan kepada lapisan masyarakat. Tujuannya agar pemilu 2024 dapat berjalan sukses dan pemilu dapat lebih baik dari yang sebelumnya," ungkapnya.
Sebelum membuka kegiatan, Anton juga memberikan alasannya mengapa sosialisasi ini perlu menghadirkan media massa. "Agar informasi ini dapat diterima oleh masyarakat. Karena media dapat memberikan informasi yang baik dan benar sehingga pemilu dapat terlaksana dengan baik," beber Anton, seraya berharap agar materi yang dipaparkan nantinya oleh narasumber, dapat disampaikan kepada masyarakat.
Sementara itu, narasumber dalam kegiatan tersebut, Faisal Andri Mahrawa, dalam sosialisasi ini mengangkat tema "Demokrasi, Pemilu dan Peran Media". Diakuinya, Pemilu yang dilakukan oleh penyelenggara (KPU & Bawaslu) bukan hanya untuk Pemerintah, namun untuk negara kita, Indonesia.
"Pemilu menurut saya adalah sesuatu yang mencerahkan sekaligus menambah semangat dan spirit. Sebab politik itu sesungguhnya dilakukan dengan riang gembira, akan tetapi bukan tanpa ide dan gagasan. Sebab pemilu harus dihadirkan dengan dinamis," ujar Faisal, sembari menayangkan video Pemilu pertama kali, yaitu tahun 1955.
Tidak hanya itu, ia juga membeberkan alasan Pemilu harus dilakukan. "Menguatkan legitiminasi pranata politik, yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif, menjamin stabilitas peralihan kepemimpinan, memilih penguasa yang terbaik, serta menegakkan demokrasi," tuturnya.
Sedangkan parameter kualitas Pemilu yaitu demokratis, infrastruktur politik, derajat keterwakilan optimal, menyeluruh dan tuntas, serta praktis. "Ada 8 prinsip bagaimana pemilu dikatakan demokratis, yaitu periodic elections, genuire elections, free elections, fair elections, universal sutfrage, equal sutfrage, voting by secret, dan honest counting and reporting of result," bebernya.
Tidak hanya itu, sambung Faisal, Pemilu juga merupakan elemen dari demokrasi. Untuk itu keberadaan partisipasi dari masyarakat merupakan instrumen yang menentukan derajat Pemilu demokratis. "Jadi yang dilakukan oleh KPU Binjai pada hari ini sudah tepat, yaitu menghadirkan pendidikan politik," ujarnya.